Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

26.1.13

Tagged Under:

JOKOWI ''SAYA BUKAN OBAMA''

By: DB News On: Sabtu, Januari 26, 2013
  • Share The Gag

  • Tinnajer - Kalau ada kasus Farhat Abbas yang rasis di Twitter, utamanya dengan twittnya yang sering meledek bahkan mencerca Jokowi-Ahok maka di lain pihak Jokowi memiliki pesona tersendiri yang patut di pelajari oleh Farhat Abbas jika dia ingin sukses NyaPres di tahun 2014 mendatang.

    Artikel ini disaringkan  dari Headline BBC 23 januari yang lalu, walaupun agak sedikit telat tapi, bisa kembali kita pelajari dan simak bersama

    dalam headline tersebut, ada beberapa hal yang disampaikan oleh reporter BBC utamanya mengenai Jokowi yang dikenal hampir menyerupai Obama tapi, bukan dari segi rupa (alias wajah) tapi, dari segi Postur (Tinggi-kurus) yang sama dan kemampuan ber-empatinya terhadap masyarakat.

    Soal ini, BBC sempat bertanya langsung pada pria bernama lengkap Joko Widodo itu. "Saya bukan Obama, saya hanya orang biasa," kata Jokowi, terkekeh.

    namun, raut mukanya berubah menjad serius saat ditanya soal beban popularitasnya.

    Jokowi mengaku ia harus bekerja keras dalam menangani masalah jakarta sebagai seorang pemimpin.

    Jokowi ingin menunjukkan bahwa selama menjadi Gubernur ia akan terus bekerja maksimal memberikan yang terbaik untuk warga jakarta, utamanya masalah jakarta yang tak kunjung selesai

    ''itulah apa yang mereka ingin lihat dari saya''ucap jokowi

    selain bukan Obama, jokowi juga bukan seorang Superman, ia bukan orang hebat yang bisa langsung menyelesaikan problem jakarta dalam waktu sekejap

    Sehebat apapun Jokowi, tak mungkin bisa menuntaskan persoalan DKI Jakarta yang terlanjur akut. Apalagi hanya dalam 100 hari.

    Itu dimengerti benar oleh politisi Partai Demokrat, Ruhut Sitompul -- yang partainya dalam Pilkada DKI Jakarta mendukung rival Jokowi-Ahok, pasangan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli.

    "Jangankan Jokowi, Superman pun jadi Gubernur DKI untuk menyelesaikan macet dan banjir, tetap saja sulit," kata Ruhut sebelum mengikuti seleksi calon hakim agung di ruang Komisi III, Gedung DPR, Jakarta, Rabu (23/1/2013).

    Namun sejumlah imbauan dan kritik juga disampaikan untuk Jokowi dalam 100 hari masa kepemimpinannya.

    Wakil Sekjen DPP Partai Demokrat, Nurhayati Ali Assegaf menilai, Jokowi kurang melibatkan bawahan-bawahannya, kerap melenggang sendirian tanpa didampingi walikota.

    "Pak Jokowi kerja sendiri kan kasihan, nanti Pak Jokowi sakit. Jakarta ini wilayahnya cukup besar dan Pak Jokowi punya wakil-wakil yang telah ditunjuknya," kata dia.

    Sementara, kritik pedas datang dari Ketua Umum DPP PKB, Muhaimin Iskandar. "Jokowi terlalu sering masuk TV-nya ketimbang kinerjanya," sentil Cak Imin di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (23/1/2013).

    0 komentar:

    Posting Komentar