Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

7.3.13

KLONING DAN KONTROVERSI DI BALIKNYA

By: Tinnajer Team On: Kamis, Maret 07, 2013
  • Share The Gag



  • Tinnajer - Beberapa hari yang lalu Trans 7 lewat acara On The Spotnya menayangkan beberapa tayangan terkait dengan kloning, pada acara tersebut On The Spot menayangkan tentang 7 hewan hasil kloningan yang sukses, terkait hal tersebut Tinnajer mencoba memberikan beberapa penjelasan mengenai Kloning, utamanya yang berhubungan dengan kontroversi kloning pada manusia

    HASIL PERKEMBANGAN TEKNOLOGI
    tidak bisa dipungkiri bahwa perkembangan informasi dan teknologi sangat berpengaruh pada semua aspek kehidupan manusia, dan hal tersebut juga terjadi pada dunia ilmu pengetahuan

    rekayasa genetika adalah bentuk perkembangan teknologi di dalam dunia biologi dan asal muasal dari lahirnya kloning

    lantas, apa itu kloning ?

    ''Kloning merupakan penggabungan inti sperma haploid yang diletakkan pada ovum yang inti haploidnya telah dihilangkan begitu pula sebaliknya''

    kloning memiliki proses yang hampir sama dengan bayi tabung namun, pada proses bayi tabung tidak ada penghilangan sel inti haploid baik pada sperma maupun pada ovum

    ''dalam bioteknologi, kloning merujuk pada berbagai usaha yang dilakukan manusia untuk mengahsilkan salinan berkas DNA, Gen, Sel dan organisme (Wikipedia)''


    KLONING PADA MAKHLUK HIDUP
    kloning menjadi salah satu cara untuk melakukan pengembangbiakan hewan maupun tumbuhan dan atau untuk menciptakan makhluk hidup yang memiliki kelebihan dibandingkan makhluk hidup lain

    pada tumbuhan sendiri kloning sudah mengalami perkembangan dengan adanya teknologi tissue culture (kultur jaringan tumbuhan/in vitro) sehingga kloning pada tumbuhan selangkah lebih maju daripada kloning pada hewan, hal tersebut terjadi disebabkan sifat sel tumbuhan yang lebih muda melakukan differensiasi membentuk organ/individu baru dibandingkan hewan

    KLONING ALAMI
    selain kloning buatan manusia, ternyata proses kloning juga terjadi di alam dan umumnya dilakukan oleh organisme untuk melestarikan jenisnya

    kloning alami tercatat diilakukan oleh organisme uniselular seperti bakteri, amuba, protozoa dan lainnya, kloning tersebut dilakukan dengan cara membelah diri (reproduksi aseksual)

    sedangkan pada organisme multiselular seperti cacing planaria sp. juga terjadi proses kloning serta hewan-hewan lain seperti lebah dan serangga

    KEKURANGAN KLONING
    walaupun bisa dikatakan kloning (reproduksi aseksual) dapat berlangsung dengan cepat namun, tidak selamanya hal tersebut bisa menguntungkan untuk kelestarian makhluk hidup, hal ini terjadi karena individu hasil kloning hanya bisa bertahan dengan keadaan lingkungan yang sama dengan sumber kloningannya, apabila terjadi perubahan lingkungan maka akan sangat berpengaruh drastis pada hasil kloningan tadi sehingga besar kemungkinan hasil kloningan tadi akan mati (yes, it's dead bro)


    PERKEMBANGAN TEKNOLOGI KLONING DI DUNIA
    salah satu bentuk keberhasilan kloning sekaligus yang membuat kloning menjadi teknologi yang ''BoomInng'' di tandai dengan kelahiran domba dolly,
    domba dolly adalah hasil kloning  pada hewan, apa itu Kloning ?

    Image Source Wikipedia.org
    ''domba dolly adalah mamalia pertama yang berhasil dikloning dari sel dewasa, dia ''lahir'' di institut Roslin, Skotlandia dan tingggal disana sampai dengan kematiannya di usia 6 tahun (14 februari 2013)''

    selang beberapa waktu kemudian lahir  pula kloning sapi jantan yang diberi nama Gene, hasil rekayasa dari perusahaan ABS Global Inc., sebuah persahaan yang bergerak di bidang teknologi reproduksi hewan ternah yang bermarkas di Deforest, Wisconsin, Amerika Serikat.

    perkembangan teknologi kloning pada hewan sendiri dimulai ketika para pakar Biologi Reproduksi di Amerika pada tahun 1952 berhasil membuat klon katak melalui teknik TGM (Transplating Genetic Material) dari suatu sel embrional katak ke dalam sel telur katak untuk dimabil intinya, hal itu kemudian dilakukan oleh pakar lainnya yakni Mintz (1967) dan Gurdon (1973)

    perkembangan teknologi kloning pada hewan inilah yang memunculkan sebuah tanda tanya besar, yakni apakah perlu dilakukan kloning pada manusia ?

    secara teknologis kloning yang dilakukan pada manusia masih menjadi sebuah masalah yang besar, ini terjadi sebab tingkat keberhasilannya masih sangat rendah, seperti percobaan Ian Wilmut, dari 277 percobaan kloning yang dilakukan pada domba, hanya 29 saja yang berhasil menjadi embrio yang dapat ditransplantasikan pada rahim domba dan dari 29 embrio tadi, hanya 1 yang bertahan dan berhasil lahir ke dunia dengan normal.

    selain secara teknologis Kloning juga mendapatkan banyak tanggapan keras dari kaum moralis, agamawan, yuridis dan ilmuwan sendiri, kloning masih menjadi perdebatan yang panjang dan bukan sesuatu yang bisa dilakukan secara cepat kepada manusia, disamping beberapa faktor sosial yang sangat berpengaruh pada manusia hasil kloningan.

    sebagian orang berpendapat bahwa kloning pada manusia sebaiknya dilakukan untuk memproduksi organ-organ tubuh pengganti seperti ginjal, darah, hati, jantung dan organ lain selain juga digunakan dalam dunia kedokteran untuk mencari jawaban atas penyakit seperti kanker, penyakit keturuna dan lain-lain


    PRO DAN KONTRA KLONING DI INDONESIA
    di indonesia sendiri, kloning sebenarnya masih menjadi sebuah tanda tanya besar, selain digunakan di dunia pendidikan, kedokteran dan  sebagian dilakukan oleh orang-orang yang memintanya (utamanya mereka yang sulit memiliki keturunan) namun, dari segi hukum, belum ada kepastian total tentang Kloning itu sendiri

    di dalam agama pun juga seperti itu, Agama islam mengharamkan adanya kloning pada manusia, ini disebabkan karena kloning adalah penciptaan individu (manusia/orang) baru melalui kehendak manusia itu sendiri, dalam kloning sangat bisa saja menciptakan manusia seperti einstein, ataupun bruce lee yakni dengan cara mengambil sampel sperma mereka kemudian di kloning sehingga menjadi individu yang hampir sama dengan mereka

    terlepas dari semua itu, Kloning masih menjadi suatu kontroversi yang belum bisa untuk dinikmati oleh manusia namun, kita juga tidak boleh menutup mata akan fungsi dan manfaat kloning baik pada hewan maupun pada tumbuhan

    Thanks To Adisp Blog, Wikipedia, Kompasiana