METODE SUKSES #4 : MINDSET

Tinnajer - Jika anda suka program HITAM PUTIH di Trans 7 maka anda pasti akan sering membaca salah satu tagline-nya yakni Hati-Hati dengan pikiran anda, Yap tagline ini memang menjadi salah satu ciri khas program Talkshow yang dibawakan oleh Deddy Corbuzier tersebut, entah memberitahu atau memang sekedar sebagai penghibur, tagline tersebut sebenarnya punya makna yang bisa sangat besar jika dipahami dengan sesungguhnya

saya ingin memulai pembahasan ini dengan sebuah pertanyaan, apakah yang selama ini membuat anda berada dalam kebahagiaan ? kesenangan ? atau berada dalam kecemasan, keterpurukan dan kesedihan ? kemungkinan besar pasti jawabannya adalah masalah (yang membuat anda sedih), yang membuat anda senang tentunya adalah kurangnya masalah.

#POTD 5 : HINGGA AMAL MENJADI SAKSI DIRI

"Hingga Amal Menjadi Saksi Diri"

Lelah, putus asa, kecewa, menyelimuti keadaan diri
Harapan akan sebuah pencerahan kian sirna
Promosi dan sosialisasi yang cetar membahana
Tidak sedikitpun membalikkan kondisi yang ada
Yang tampak itu ke itu saja orangnya
Dan diri ini, sedikitpun tak mampu
Memberi sebuah warna baru
Hadir hanya sebagai pelengkap cerita

Di tengah kepenatan dan kekecewaan diri
Teringat sebuah ungkapan yang begitu menginspirasi
“Bila ada sejuta orang yang berjuang,
Akulah salah satunya
Bila ada seribu orang yang berjuang,
Akulah salah satunya
Bila ada seratus orang yang berjuang,
Akulah salah satunya
Bila ada sepuluh orang yang berjuang,
Akulah salah satunya
Bila hanya ada satu orang yang berjuang,
Maka Akulah orangnya”

Sebuah nasehat yang menambah semangat juang ini
"Setiap orang tergantung amalnya sendiri"
Maka berjuanglah sesuai dengan kemampuan yang dimiliki
Hingga ajal menjemput di kemudian hari
Dan setiap amal-amal kitalah yang akan menjadi saksi

Thanks to Muhammad Abrar

#POTD 4 : WAJAH NANARKU SAAT MENGHADAPMU

Wajah Nanarku Saat Menghadap-Mu

Ya Allah, Yang Maha Cinta
Tatkala ku menatap lazuardi berarak masa
Hati ini serasa nanar menghadap
Saat aku tahu, nafas ini masih ku hirup

Al-Jabar yang putarkan Asyamsi
Kala pun diri ini masih seutas tangkai
Kehilangan dedaunan sudah menyambar
Wajah nanar di jiwa tercipta hambar

Saat ku temui-Mu di pintu itu
Kelak pada masanya
Tanya hatiku menggeliat kalbu
Malu aku menghadap disaksi seluruh umat agama

Yang Maha Segala-Nya,
Bila semua tak berujung indah
Sahaya ingin mengulang semua
Mendikte perbaiki amal sebelum-sesudah

Ya Allah, wajah nanarku sulit ku persembahkan
Sebelum waktunya tiba, diri ini meminta ampunan-Mu
Harap waktu semula kembali ulangkan
Keharibaan-Mu ku nanti peluh kasih tanpa semu
Wajah Nanarku Saat Menghadap-Mu

Ya Allah, Yang Maha Cinta
Tatkala ku menatap lazuardi berarak masa
Hati ini serasa nanar menghadap
Saat aku tahu, nafas ini masih ku hirup

Al-Jabar yang putarkan Asyamsi
Kala pun diri ini masih seutas tangkai
Kehilangan dedaunan sudah menyambar
Wajah nanar di jiwa tercipta hambar

Saat ku temui-Mu di pintu itu
Kelak pada masanya
Tanya hatiku menggeliat kalbu
Malu aku menghadap disaksi seluruh umat agama

Yang Maha Segala-Nya,
Bila semua tak berujung indah
Sahaya ingin mengulang semua
Mendikte perbaiki amal sebelum-sesudah

Ya Allah, wajah nanarku sulit ku persembahkan
Sebelum waktunya tiba, diri ini meminta ampunan-Mu
Harap waktu semula kembali ulangkan
Keharibaan-Mu ku nanti peluh kasih tanpa semu
Wajah Nanarku Saat Menghadap-Mu

Ya Allah, Yang Maha Cinta
Tatkala ku menatap lazuardi berarak masa
Hati ini serasa nanar menghadap
Saat aku tahu, nafas ini masih ku hirup

Al-Jabar yang putarkan Asyamsi
Kala pun diri ini masih seutas tangkai
Kehilangan dedaunan sudah menyambar
Wajah nanar di jiwa tercipta hambar

Saat ku temui-Mu di pintu itu
Kelak pada masanya
Tanya hatiku menggeliat kalbu
Malu aku menghadap disaksi seluruh umat agama

Yang Maha Segala-Nya,
Bila semua tak berujung indah
Sahaya ingin mengulang semua
Mendikte perbaiki amal sebelum-sesudah

Ya Allah, wajah nanarku sulit ku persembahkan
Sebelum waktunya tiba, diri ini meminta ampunan-Mu
Harap waktu semula kembali ulangkan
Keharibaan-Mu ku nanti peluh kasih tanpa semu

Thanks to Adinda Zakiah