Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

24.1.13

Tagged Under:

''MAULID'' DAN 3 POKOK KEHIDUPAN

By: Tinnajer Team On: Kamis, Januari 24, 2013
  • Share The Gag

  • Tinnajer - Hari ini umat islam kembali kedatangan sebuah hari yang terbaik, bahkan bisa di bilang hari ini adalah hari yang sangat berarti bagi semua umat manusia, bukan hanya umat islam tapi, seluruh mayarakat dunia yang beragama, yang menyakini bahwa kehidupan adalah pengabdian pada tuhan.

    Kehidupan adalah sebuah pengabdian, berbicara mengenai pengabdian maka kita berbicara mengenai 3 hal yakni pribadi yang mengabdi, bentuk pengabdian dan kepada siapa kita mengabdi, tentunya ketiga hal ini berujung pada satu hal yang sangat besar yakni keberlangsungan hidup kita untuk Tuhan.

    kita mulai membahas editorial ini dengan 3 hal tadi

    ANDA HIDUP DALAM PENGABDIAN, ANDA ADALAH HAMBA SAHAYA
    sangat sulit sekali bagi kita semua untuk mengatakan bahwa kita hidup berdiri sendiri, hal tersebut tidak mungkin bisa terwujud, anda dan saya adalah manusia yang hidup dalam sebuah ketergantungan, tergantung pada alam, tergantung pada manusia dan terakhir tergantung pada tuhan, maka dari itu ketergantungan kita menjadikan kita sebagai manusia yang fana, yang tidak memiliki apa-apa selain ke-semuan.

    segala hal yang kita miliki bukan seutuhnya milik kita, apa yang kita miliki adalah titipan yang sengaja diberikan kepada kita sebagai bagian dari tugas kita, mengabdi untuk menjaga dan mengabdi untuk meneruskan.

    apa yang kiota jaga ? dunia ini beserta isinya, apa-apa yang ada di dalamnya, ibarat konkritnya kita ini adalah pembantu atau pelayan dari alam semesta yang diciptakan tuhan, tugas kita adalah menjaga apa yang ada di dalamnya dan untuk meneruskan, meneruskan apa yang diperintahkan tuhan bagi keberlangsungan alam dan bagi keberlangsungan kita sebagai manusia, oleh sebab itu sangat buruk sekali jika anda menjadi pribadi sombong, sebab kesombongan kita hanyalah penanda bahwa kita ingin bisa memiliki sesuatu yang besar padahal kita sama sekali tidak memiliki hal besar apapun.

    hal terkecil yang paling berharga seperti nyawa yang kita miliki secara garis besar bukanlah milik kita, ia hanya menjadi pembantu bagi tugas yang kita emban dan itu (nyawa) diciptkan oleh tuhan, jadi mengapa anda harus menyombongkan harta dan uang anda ? hidup dalam hedonisme dan berpikir bahwa anda akan jaya dan abadi selamanya ? padahal nyawa kita saja bukan milik kita dan itu bukan sesuatu yang sifatnya ''kekal''.

    kita semua adalah hamba sahaya atau budak dari tuhan, bagaimanapun caranya anda membantah hal ini, hal tersebut sudah terjadi secara pasti dan tidak bisa di ubah.

    MENGABDI ITU APA ?
    saya ingin anda bertanya dalam hati, mengapa anda hidup ? dan apakah kehidupan ini selamanya berjalan sesuai dengan apa yang anda inginkan ? sesuai dengan yang anda mau ? dan berakhirkah kehidupan ini ? atau terus berkembang mengalami perubahan dari satu pintu ke pintu yang lain ?

    pertanyaan diatas adalah pertanyaan yang mengarah pada cara-cara kita dalam memaknai hidup, anda tidak akan bisa memaknai hidup ini kalau anda tak beragama, oleh sebab itu agama diciptakan selain tujuannya untuk mengatur hidup anda juga diciptakan untuk membuat anda mengerti bahwa kehidupan ini dijalankan, dijalankan dalam sebuah perputaran besar yang dinamakan pergantian umur, pergantian tahun, pergantian bulan, pergantian minggu, pergantian hari dan berkahir pada pergantian malam dan siang.

    pergantian ini membawa anda dan saya pada kematian, kematian atau yang bisa dipahami sebagai fase perpisahan, perpisahan dunia menuju alam akhirat, dalam konteks ini kita tidak berbicara akal, perasaan dan sebagainya tapi, kita berbicara mengenai hukum hidup, ketetapan dan peraturan besar yang sudah ditanam dalam diri kita sejak lahir, hal tersebut adalah fitrah.

    fitrah atau kesucian inilah yang sudah tertanam dalam diri kita yang di dalamnya terdapat perintah dan hukum yang saya sebutkan diatas, hukum tuhan. hukum tuhan ini menyangkut berbagai aspek, dimulai dari cara kita berpikir, cara kita mengenali masyarakat, orang lain dan cara kita mengenal tuhan, fitrah kita sebagai manusia membawa kita ke hukum itu namun, sayangnya fitrah inilah yang terkikis dan kian hari mulai pudar tapi, tidak hilang, ia hanya berubah bentuk dalam istilah ''hati kecil saya berbicara''.

    mengapa jika kita bertemu orang yang miskin, perasaan kita berubah menjadi iba dan kasihan ? karena fitrah mempengaruhi kita untuk berhubungan dengan hukum tuhan yakni kasih sayang, cinta kasih dan kepedulian, fitrah inilah yang sebenarnya menjadi penggerak bagi kebaikan-kebaikan yang kita perbuat, semakin banyak kebaikan dan budi pekerti yang kita lakukan semakin besar pula fitrah ini hadir dalam hidup kita.

    artinya fitrah ini menjadi penuntun kita dalam membaca tuntunan-tuntunan baik yang nabi dan rasul tuhan sampaikan.

    pengabdian manusia pada tuhannya adalah ketika ia mengerti fitrahnya dan melaksanakan kebaikan yang sesuai dengan fitrah tersebut.

    TUHAN ITU APA ?
    terakhir adalah tuhan, sumber awal dan akhir, tempat bergantungnya manusia dan tempat memujanya manusia.

    berbicara mengenai apa dan siapa itu tuhan, sangat sulit ketimbang, menjelaskan alam yang diciptakannya tapi, merasakan kehadiran tuhan adalah merasakan apa-apa yang terjadi di dalam alam semesta ini, jika anda mengenali apa pengabdian anda pada tuhan dan apa arti kehidupan di alam semesta ini maka saya menjamin anda akan mengerti tuhan itu siapa.

    MAULID NABI, ESENSI 3 HAL DIATAS
    penjelasan diatas mungkin sedikit menyimpang dari judul editorial ini, begitulah intro yang ingin saya sampaikan pada anda bahwa marilah kita mengenali 3 makna mengapa kita ada dan diciptakan di dunia ini, hal-hal besar dan kecil yang terjadi di dunia ini adalah sebuah pertanda, bahwa hidup ini tidak terjadi begitu saja dan dibiarkan terbengkalai begitu saja, ada awal kehidupan, akhir kehidupan dan akhir dari kehidupan ini sendiri.

    banjir yang masih melanda ibukota jakarta adalah salah satu bentuk bahwa kehidupan kita ini berjalan sesuai dengan apa yang kita lakukan dan apa yang kita lakukan itu berpengaruh pada apa yang tuhan berikan, hujan besar yang melanda ibukota adalah kemauan tuhan bukan kemauan kita tapi, meluapnya air sungai disebabkan sampah dan kurangnya pohon sebagai penyerap air tentunya adalah hasil kebiasaan buruk kita, ini menandakan bahwa seorang manusia adalah pelayan yang juga sering salah yang membuat tuhan menjadi marah dan menjauhkan rahmatnya dari kita, intisari dari semua ini berujung pada satu hal bahwa kita sering tidak berjalan di dalam koridor dan perintah yang tuhan berikan, oleh sebab itu bencana datang menjadi penegur dari kesalahan kita yang kurang mengerti untuk kembali membuka kitab suci dan menjadikan nabi dan rasul sebagai pedoman dalam hidup.

    Maulid hari ini adalah salah satu penyampai bagi kita semua untuk merendahkan diri kita dan melepas segala kesombongan dan kesalahan kita, karena kita adalah pelayan yang diperintahkan untuk menjaga alam, menjaga pemberian yang diberikannya, janganlah kita menjadi pelayan yang inginnya hanya bertengkar dengan majikan, ingin marah dan ingin lepas dari majikan sebab kita senantiasa ingin main sendiri dalam hidup, jarang mematuhi perintah dan jarang ingin mengikuti aturan yang sudah ada.

    jika anda memiliki pelayan yang seperti itu bagaimana perasaan anda ? tuhan juga seperti itu, ia menginginkan kita damai, tenang dan patuh pada perintahnnya agar kita bisa menjadi pelayan yang baik, yang karena kebaikan tersebut akan mendatangkan rahmat bagi kita.

    Semoga saja Maulid kali ini menjadi sebuah patokan untuk mengenang kehidupan dan tauladan dari nabi Muhammad saw untuk kemudian menjadikannya sebagai panutan dalam menjadi hamba atau pelayan bagi tuhan. Amin

    Allahumma Shalli ala sayyidina Muhammad wa ala ali wa Ashabihi.


    Ye Fikri 

    beberapa opini terkait Maulid ini juga bisa anda baca di  http://ridertua.com/2013/01/24/hikmah-maulid-nabi-muhammad-saw/

    0 komentar:

    Posting Komentar