Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

10.2.13

Tagged Under:

MARI MENGENAL HARI RAYA IMLEK

By: DB News On: Minggu, Februari 10, 2013
  • Share The Gag

  • Selamat Tahun Baru Imlek

    Tinnajer - Yaps, hari ini tepat hari minggu 10 Februari 2013 menjadi hari yang amat berkesan untuk seluruh keturunan Tionghoa/chinese di Indonesia maupun seluruh dunia, sebab hari ini merupakan Tahun Baru baru bagi mereka atau yang lebih dikenal sebagai hari Raya Imlek, oleh sebab itu Tinnajer dan segenap Team mengucapkan ''Gong Xi Fa Chai'', mudah-mudahan Imlek di tahun ini membawa keberkahan untuk seluruh masyarakat indonesia, Amin.

    Berbicara mengenai Imlek tentunya Tinnajer memiliki sajian khusus untuk menenami hari imlek anda yakni tentang sejarah dan perkembangan Imlek di indonesi namun, sebelum beralih ke materi tersebut berikut ini pengantar singkat tentang Tahun Baru Imlek.

    Tahun Baru Imlek merupakan hari perayaan terpenting Tionghoa, tahun baru ini dimulai di hari pertama bulan pertama penanggalan Tionghoa dan berakhir dengan Cap Go Meh yakni tanggal ke 15. Malam tahun baru Imlek juga dikenal sebagai Chuxi atau ''malam pergantian tahun''. 

    Di Tiongkok, perayaan tahun baru dimeriahkan dengan beragam kegiatan namun, yang lebih umum dilakukan adalah perjamuan makan malam dan penyulutan kembang api.

    walaupun dirayakan di daerah ber-populasi Tionghoa namun, tahun baru imlek juga memiliki pengaruh pada perayaan tahun baru di tetangga geografis Tiongkok seperti Korea, Mongolia, Nepal, Bhutan, Vietnam dan Jepang (sebelum 1873) dan di daratan Tiongkok, Hong Kong, Makau, Taiwan, Singapura, Indonesia, Malaysia, Filipina dan Thailand.

    Di indonesia sendiri, perayan Imlek sempat mendapatkan larangan untuk dirayakan pada era kepemimpian Alm. Suharto, baru kemudian Imlek menjadi hari yang dirayakan ketika Presiden Abdurahman Wahid mencabut Inpres Nomor 14/1967 pada saat itu pula Orang Tionghoa meraih kebebasan yang tidak mereka dapatkan kala Suharto menjadi presiden.

    Hal serupa juga diteruskan oleh Megawati, beliau yang menggantikan Gus Dur sebagai presiden kemudian mengeluarkan keputusan Presiden nomor 19/2002 tertanggal 9 april 2002 yang meresmikan Imlek sebagai hari libur nasional dan sejak 2003 Imlek pun menjadi salah satu hari libur nasional.

    selain sebagai suatu Perayaan memasuki penanggalan pertama Tionghoa, imlek juga menjadi hari penuh suka cita dan rasa syukur bagi masyarakat Tionghoa karena hari raya imlek erat kaitannya dengan keadaan musim di Tiongkok, oleh sebab itu imlek juga disebut Chun Cie atau pesta musim semi, dimana masyarakat Tiongkok merayakan pergantian musim dingin yang suram ke musim semi yang cerah dan sejuk.

    selain sebagai suatu bentuk syukur, Imlek juga memiliki mitos tersendiri, dahulu kala  Nian adalah seekor raksasa yang suka memakan manusia dan berasal dari pegunungan, setiap akhir musim dingin ia selalu keluar untuk memakan hasil panen, ternak dan bahkan penduduk desa, untuk melindungi diri mereka, parah penduduk menaruh makanan di depan pintu mereka pada awal tahun (akhir musim semi), hal ini dipercaya akan membuat Nian memakan makanan yang telah penduduk siapkan dan tidak akan menyerang orang atau mencuri hasil panen. Pada suatu waktu, penduduk melihat Nian Lari ketakutan setelah bertemu dengan seorang anak kecil yang mengenakan pakaian berwarna merah, penduduk pun pada saat itu percaya bahwa Nian takut akan warna merah sehingga setiap kali akhir musim dingin akan datang, para penduduk akan menggantungkan lentera dan gulungan kertas berwarna merah di jendela dan pintu, mereka juga menggunakan kembang api guna untuk menaku-nakuti Nian. adat pengusiran Nian ini kemudian berkembang menjadi perayaan Tahun Baru, dalam bahasa Hanzi Tradisional  GUO NIAN berarti Menyambut Tahun Baru yang secara harfiah juga berarti mengusir Nian (Tinnajer)

    Itulah sedikit pengantar dan penjelasan Singkat Hari Raya Imlek yang dikutip Tinnajer dari berbagai Sumber, semoga bermanfaat and Have a nice day.
    Description: hasil penelusuran untuk hari raya imlek di indonesia, sejarah dan mitosnya

    0 komentar:

    Posting Komentar