Tinnajer - Anas urbaningrum nampaknya tidak akan menyangka bahwa kursi Ketua Umum yang diembangkan kepadanya lambat laun mulai goyah dan dilucuti perlahan-lahan oleh Susilo Bambang Yudhoyono.
Sebagai negara demokrasi, perputaran roda kepemimpinan di dalam partai memang menjadi hal yang lumrah, sebuah partai tentunya didirikan dengan tujuan yang besar dan harapan yang besar yang tertuang di dalam visi dan misi sebuah partai tak terkecuali demokrat, yang saat ini telah dilanda masalah elektabilitas sebab visi dan misi mereka terlihat tidak sesuai dengan kenyataan yang terjadi di lapangan
yang paling menyita perhatian adalah kasus Nazaruddin, kemudian disusul Angelina Sondakh serta Andi Mallarangeng yang kemudian juga berimbas pada Ketum Demokrat Anas Urbaningrum, kasus korupsi yang mereka lakukan membuat partai demokrat seolah kehilangan jati diri dan citranya sebagai partai yang berada di garis depan melawan Korupsi
kasus Hambalang nampaknya menjadi biang keladi dari masalah yang menimpa Demokrat sehigga tak tanggung-tanggung beberapa anggota dan punggawa Demokrat meminta agar SBY selaku ketua majelis tinggi Partai Demokrat segera mengambil alih partai tersebut dari kekuasaan Anas yang dinilai telah rusak dan justru membawa partai Demokrat ke jurang kehancuran.
Saat ini, kursi kekuasaan Anas semakin Goyah, perkembangan dan harapan partai demokrat semuanya tertuju pada Founding Father partai tersebut Susilo Bambang Yudhoyono, di tangan beliau semoga saja partai ini mengalami perubahan, rakyat indonesia tentu mendambakan partai ini bisa betul-betul bersih, menjalankan tugas sebagaimana mestinya dan juga berada pada cita-cita luhur yakni memperjuangkan hak-hak dan aspirasi rakyat walaupun perubahan ini tidak akan memberikan efek signifikan bagi elektabilitasnya, karena disadari atau tidak pemilih indonesia telah terlanjur sakit dengan ulah partai ini (Tinnajer)
Description: masalah partai demokrat, utamanya kasus Anas Urbaningrum yang membuat SBY mengambil alih partai Demokrat
0 komentar:
Posting Komentar