Wajah Nanarku Saat Menghadap-Mu
Ya Allah, Yang Maha Cinta
Tatkala ku menatap lazuardi berarak masa
Hati ini serasa nanar menghadap
Saat aku tahu, nafas ini masih ku hirup
Al-Jabar yang putarkan Asyamsi
Kala pun diri ini masih seutas tangkai
Kehilangan dedaunan sudah menyambar
Wajah nanar di jiwa tercipta hambar
Saat ku temui-Mu di pintu itu
Kelak pada masanya
Tanya hatiku menggeliat kalbu
Malu aku menghadap disaksi seluruh umat agama
Yang Maha Segala-Nya,
Bila semua tak berujung indah
Sahaya ingin mengulang semua
Mendikte perbaiki amal sebelum-sesudah
Ya Allah, wajah nanarku sulit ku persembahkan
Sebelum waktunya tiba, diri ini meminta ampunan-Mu
Harap waktu semula kembali ulangkan
Keharibaan-Mu ku nanti peluh kasih tanpa semu
Wajah Nanarku Saat Menghadap-Mu
Ya Allah, Yang Maha Cinta
Tatkala ku menatap lazuardi berarak masa
Hati ini serasa nanar menghadap
Saat aku tahu, nafas ini masih ku hirup
Al-Jabar yang putarkan Asyamsi
Kala pun diri ini masih seutas tangkai
Kehilangan dedaunan sudah menyambar
Wajah nanar di jiwa tercipta hambar
Saat ku temui-Mu di pintu itu
Kelak pada masanya
Tanya hatiku menggeliat kalbu
Malu aku menghadap disaksi seluruh umat agama
Yang Maha Segala-Nya,
Bila semua tak berujung indah
Sahaya ingin mengulang semua
Mendikte perbaiki amal sebelum-sesudah
Ya Allah, wajah nanarku sulit ku persembahkan
Sebelum waktunya tiba, diri ini meminta ampunan-Mu
Harap waktu semula kembali ulangkan
Keharibaan-Mu ku nanti peluh kasih tanpa semu
Wajah Nanarku Saat Menghadap-Mu
Ya Allah, Yang Maha Cinta
Tatkala ku menatap lazuardi berarak masa
Hati ini serasa nanar menghadap
Saat aku tahu, nafas ini masih ku hirup
Al-Jabar yang putarkan Asyamsi
Kala pun diri ini masih seutas tangkai
Kehilangan dedaunan sudah menyambar
Wajah nanar di jiwa tercipta hambar
Saat ku temui-Mu di pintu itu
Kelak pada masanya
Tanya hatiku menggeliat kalbu
Malu aku menghadap disaksi seluruh umat agama
Yang Maha Segala-Nya,
Bila semua tak berujung indah
Sahaya ingin mengulang semua
Mendikte perbaiki amal sebelum-sesudah
Ya Allah, wajah nanarku sulit ku persembahkan
Sebelum waktunya tiba, diri ini meminta ampunan-Mu
Harap waktu semula kembali ulangkan
Keharibaan-Mu ku nanti peluh kasih tanpa semu
Thanks to Adinda Zakiah